Amalan dan Dzikir Shalat Dhuha

Amalan dan Dzikir Shalat Dhuha
Shalat dhuha paling sedikit dua rakaat, paling utama delapan rakaat , dan sebanyak banyaknya dua belas rakaat. Waktunya sejak
Amalan dan Dzikir Shalat Dhuha

Shalat dhuha paling sedikit dua rakaat, paling utama delapan rakaat , dan sebanyak banyaknya dua belas rakaat. 
Waktunya sejak matahari meninggi sampai tepat berada ditengah. 

Doa shalat dhuha adalah sebagai berikut:

بسم الله الرحمن الرحيم.
 اَللَّهُمَّ بِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُصَاوِلُ, وَبِكَ أُقَاتِلُ, وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ, فَتَقَبَّلْ مِنِّىْ.

Ya Alloh, dengan Mu aku mencoba, dengan Mu aku menyerang (musuh), dengan Mu aku berperang, dan kepada Mu aku berserah diri. Maka terimalah ibadahku.

Imam al Haddad menambahkan dengan ucapan berikut ini :

رَبِّ اغْفِرْلِىْ, وَتُبْ عَلَيَّ, اِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.40x 

يَا لَطِيْفُ129x .

اَللَّهُمَّ فَارِجَ الْهَمِّ وَكَاشِفَ الْغَمِّ وَمُجِيْبَ دَعْوَةٍ الْمُضْطَرِّيْنَ رَحْمَانَ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَرَحِيْمُهُمَا أَنْتَ تَرْحَمُنِى فَارْحَمْنِى بِرَحْمَةٍ تُغْنِيْنِىْ بِهَا عَنِ رَحْمَةٍ مِنْ سِوَاكِ. بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلَهَ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, بِسِرِّ الْفَاتِحَةِ...

Ya Alloh, ampunilah aku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Menerima tobat lagi Maha Penyayang. 40x

Wahai Yang Maha Lembut. 129x

Ya Alloh, Yang melepaskan kesulitan, Yang menghilangkan kesedihan, Yang memenuhi permohonan orang orang yang dalam keadaan terpaksa, Yang Maha Pengasih dan Penyayang di dunia dan di akhirat. Engkau senantiasa merahmati aku, maka berilah aku rahmat yang dengannya Engkau membuat aku tidak butuh kepada rahmat dari selain Mu, dengan rahmat Mu, wahai Yang Paling pengasih di antara yang pengasih.
Semoga Alloh melimpahkan rahmat dan kesejahteraan Nya kepada junjungan kami, Nabi Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya. Segala puji bagi Alloh, Tuhan sekalian alam.
______
DOA SHALAT DHUHA

doa yang disunnahkan untuk dibaca setelah shalat dhuha adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إنَّ الضُّحَى ضَحَاؤُك وَالْبَهَا بَهَاؤُك وَالْجَمَالُ جَمَالُك وَالْقُوَّةُ قُوَّتُك وَالْقُدْرَةُ قُدْرَتُك وَالْعِصْمَةُ عِصْمَتُك اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَائِكَ وَبِهَائِك وَجَمَالِك وَقُوَّتِك وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْت عِبَادَك الصَّالِحِينَ.

"Allahumma innad Duha Duha'uka wal baha'a bahauka waljamala jamaluka walquwwata quwwatuka walqudrota qutrotuka wal ishmata ishmatuka. Allahumma inkana rizki fissama'i fa anzilhu wainkana fil ardi fa akhrijhu wa inkana mu'siran fa yassirhu wa inkana haraman fatahhirhu wainkana baidan faqarribhu bihaqqi dhuhaika wa baha'ika wa jamalika waquwwatika wa qudratika atini ma ataita ibadakas salihin".

Artinya: Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.

_______
HUKUM SHALAT DHUHA BERJAMAAH

Ada sebagian umat Islam yang suka melaksanakan shalat dhuha secara berjamaah. Adapun hukumnya adalah boleh dan tidak makruh tapi juga tidak sunnah. Akan tetapi lebih utama dilakukan sendirian. 

HUKUM SHALAT DHUHA DI WAKTU TAHRIM 

Watku pelaksanaan shalat Dhuha berada di antara dua waktu tahrim atau waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat sunnah yaitu waktu tahrim saat terbitnya matahari dan waktu tahrim saat sinar matahari tepat berada di atas ubun-ubun yang dikenal dengan waktu istiwak. 

Muslim harus berusaha untuk menghindari melakukan shalat dhuha pada kedua waktu tersebut. Sulaiman Al-Jamal dalam kitab Hasyiah Al-Jamal (Futuhat al-Wahhab) menyatakan:

أما إذا قصد تأخير الفائتة إلى الأوقات المكروهة ليقضيها فيها أو دخل فيها المسجد بنية التحية فقط، فلا تنعقد الصلاة.

Apabila orang yang shalat sunnah sengaja mengakhirkan shalat wajib yang ketinggalan pada waktu yang dimakruhkan maka ia boleh mengqadha di waktu tersebut. (Namun) apabila ada orang masuk masjid dengan niat shalat tahiyat masjid saja, maka tidak sah shalatnya (yang dilakukan pada waktu makruh)

wallahu a'lam.

اللهم صل على سيدنا محمد النبي الامي وعلى اله وصحبه وسلم تسليما.


By : Tajudin An Nadwi el Barosi.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Singkat KH. Muhammad Anis Fu’ad Hasyim Buntet Cirebon

DOA-DOA MUNAJAT IMAM AL-GHAZALI

Amalan Supaya Cepat Mendapatkan Jodoh.